Purwarupa dari antena model baru ini dibuat dari lapisan plastik dan benang logam. Hasil penelitian yang dilaporkan di jurnal IEEE ini diklaim memiliki daya jangkau empat kali lebih besar dibanding antena serupa yang dipasang di tubuh. Implementasinya bisa dalam beberapa bidang, tapi diutamakan untuk bidang militer.
"Tujuan utama kami adalah untuk meningkatkan ketahanan komunikasi dan mobilitas prajurit," kata Chi-Chih Chen, salah seorang peneliti. "Tapi teknologi ini juga bisa digunakan untuk petugas kepolisian, pemadam kebakaran, astronot, atau siapa pun yang tidak ingin tangannya memegang antena sehingga tetap bisa melakukan pekerjaan lain."
Ide menyembunyikan antena ini memang bukan hal baru. Industri telepon bergerak sudah meninggalkan antena eksternal dan beralih dengan perangkat yang bisa disembunyikan di dalam perangkat. Tapi meski kebanyakaan produsen ponsel berhasil melakukannya dengan baik, Apple malah bermasalah dalam hal ini.
Saat iPhone 4 diluncurkan, sejumlah pembeli melaporkan adanya masalah penerimaan antena. Mereka menemukan bahwa saat memegang telepon, kulit mereka terkena arus pendek di daerah dekat antena, sehingga menyebabkan sinyal melemah.
Hal tersebut tidak jadi soal bagi tim dari Ohio State University, mengingat purwa rupa antena ini terlebih dulu ditempeli lapisan plastik, yang kemudian dijahit dengan benang menggunakan mesin jahit biasa. Untuk memastikan kekuatan sinyal antena memancar ke berbagai arah, antena sengaja dipasang lebih dari satu--di depan, belakang dan bagian lengan baju.
Untuk mengimplementasikan teknologi ini, dibutuhkan sedikitnya 200 dollar AS per orang. Biayanya dipastikan menurun jika sudah diproduksi secara masal.